Pada
tanggal 8 Juni 2008, perusahaan mobil Toyota di Jepang mengumumkan akan
menyumbang 78 buah mobil hibrida untuk Konferensi Tingkat Tinggi G8
yang diadakan pada tanggal 7 sampai 9 Juli 2008 di Hokkaido. Tentu saja
ini merupakan salah satu strategi pemasaran Toyota. Konferensi Tingkat
Tinggi G8 adalah suatu event besar di mana para pimpinan negara-negara
maju berkumpul setiap tahunnya. Ini merupakan kesempatan emas untuk
memperkenalkan produk Toyota ke seluruh dunia.
Mobil hibrida, atau
hybrid car, adalah mobil dengan teknologi terbaru yang belakangan ramai
dibicarakan di dunia otomotif. Disebut hibrida, karena mobil jenis ini
menggunakan dua sumber energi, yaitu bensin dan listrik. Agar bisa
dipakai, sebuah mobil harus memenuhi beberapa syarat. Pertama, harus
bisa menempuh jarak paling sedikit 300 mil, atau 482 Km sebelum
energinya diisi kembali, sehingga tidak merepotkan pengemudi. Kedua,
pengisian bahan bakar harus bisa dilakukan dengan mudah dan cepat.
Ketiga, harus sama cepat dengan kendaraan lain di jalan sehingga tidak
menghambat lalu lintas.
Mobil berbahan bakar bensin yang kita
pakai sekarang bisa memenuhi semua syarat ini, tetapi menghasilkan
polusi yang berlebihan. Sementara mobil bertenaga listrik, hampir tidak
mengakibatkan polusi sama sekali, namun hanya bisa menempuh jarak
maksimum 50 Km setiap kali isi ulang. Ditambah lagi, proses isi ulangnya
sangat pelan dan tidak mudah. Mobil hibrida menggabungkan keunggulan
dari keduanya.
Dunia sudah lama memimpikan mobil yang ramah
lingkungan. Yaitu, mobil yang bebas emisi karbon sehingga tidak
memperparah pemanasan global. Mimpi ini belakangan berubah menjadi suatu
kebutuhan mendesak karena harga bahan bakar yang meroket. Selama
teknologi bebas emisi karbon, seperti mobil berbahan bakar hydrogen,
atau alcohol masih butuh waktu untuk dikembangkan, mobil hibrida inilah
yang paling mungkin dipasarkan secara luas karena tidak membutuhkan
infrastruktur baru.
Dengan teknologi hibrida, mesin mobil yang
bekerja dengan bensin bisa diperkecil karena ia tidak bekerja sendiri.
Energi yang diperlukan untuk menjalankan mobil bisa juga didapat dari
motor listrik yang terdapat di dalamnya. Mobil hibrida juga didesain
sedemikian rupa sehingga bisa bekerja dengan energi seminimal mungkin.
Mesin mobil yang lebih kecil otomatis membuat berat mobil keseluruhan
pun menjadi lebih ringan. Ini membuat mobil membutuhkan energi yang
lebih sedikit ketika mendaki tanjakan. Body mobil juga didesain dengan
model aerodinamis sehingga gesekan dengan udara dapat dikurangi. Dengan
demikian, penggunaan bahan bakar pun bisa dikurangi.
Dengan
berbagai teknologi yang demikian canggih, tidak heran kalau harga mobil
hibrida agak mahal. Kalau dipikir-pikir aneh juga, untuk menghemat
ongkos bensin, kita malah harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk
membeli mobil hibrida. Untuk menghemat pun ternyata harus bermodal !
Sementara
kocek kita belum mampu membeli teknologi modern ini, ada cara-cara
mengemudi untuk menghemat bahan bakar, bahkan dengan mobil biasa sekali
pun. Misalnya, dengan melaju lebih lambat. Gesekan mobil dengan udara
meningkat tajam begitu kita mempercepat laju mobil. Ini membuat mobil
jadi boros bensin.
Melaju dengan kecepatan tetap juga lebih hemat
bensin. Kenapa? Karena setiap kali kita mempercepat laju mobil, kita
menggunakan energi, kemudian ketika kita memperlambatnya kembali, kita
menggunakan energi lagi. Dengan berulang-ulang mempercepat dan
memperlambat mobil, kita menggunakan energi dua kali lipat dibanding
kalau kita melaju dengan kecepatan tetap.
Satu lagi yang penting
ialah, tidak berhenti mendadak. Ketika kita berhenti mendadak, rem
bekerja keras menyerap kecepatan mobil dalam seketika dan mengubahnya
menjadi panas yang kemudian dibuang. Penyia-nyiaan energi yang tidak
perlu.
Hibrida atau bukan, mengurangi polusi udara dan menghemat
energi bisa kita lakukan sekarang juga. Semuanya tergantung pada kemauan
dan sikap kita sehari-hari
Minggu, 26 Februari 2012
mobil Toyota
03.39
No comments
0 komentar:
Posting Komentar